trik menulis cerita fiksi
Resume ke 10
Moderator : Bambang Purwanto,S.Kom Gr.
Narasumber : Sudomo, S.Pt.
Tema : Kiat Menulis Cerita Fiksi
Waktu berjalan dengan cepat, tak terasa KBMN telah memasuki pertemuan ke-10, malam ini adalah saat yang ditunggu-tunggu karena akan menambah wawasan kita dalam menulis cerita fiksi yang mengasyikkan.
Moderator malam ini sudah siap dengan semangat membuka acara KBMN diawali doa bersama dan pemaparan dari pemateri pun segera dimulai, cerita fiksi sudah banyak juga kita baca,tentunya ada kiat-kiat khusus untuk membuat cerita ini menjadi lebih menarik, enak dibaca. Narasumber memberikan materi dengan menggunakan Alur MERDEKA yaitu :
1. Mulai dari Diri
2.Eksplorasi konsep
3.Ruang kolaborasi
4.Demonstrasi Kontekstual
5.Elaborasi pemahaman
6. Aksi Nyata
1. Mulai dari Diri sang narasumber memberikan pertanyaan pada para peserta mengenai pengalaman dalam menulis cerita fiksi dan kendalanya, berikut adalah beberapa pertanyaan dari para peserta KBMN gelombang ke-28 ini :
Dari beberapa pertanyaan yang telah diajukan maka dapat disimpulkan bahwa dalam menulis cerita fiksi ada beberapa kiat yang harus seorang penulis lakukan yaitu : adanya komitmen/niat, outline/kerangka karangan, tema, memulai menulis dan lain-lain.
Alur kedua adalah Eksplorasi Konsep pada tahap ini peserta diajak mempelajari secara mandiri materi dari cerita pendek yang telah disiapkan oleh sang narasumber, dengan judul cerita ' Aku malah menulis fiksi' dari materi tersebut berisi alasan mengapa harus menulis cerita fiksi. sang narasumber memaparkan tentang yang harus diketahui dalam dunia cerita fiksi istilah terkait nya yaitu;
1.Fiksimini yaitu fiksi singkat yang hanya terdiri dari beberapa kata saja. Beberapa fiksi mini antara lain: baby shoes, never worn. Contoh-contoh tersebut memiliki makna yang luas dan dalam.
2. Flash Fiction, yaitu cerita kilat dengan kekhususan jumlah kata. Biasanya mengandung plot twist.
~Premis adalah unsur pembangun cerita fiksi berupa ringkasan cerita dalam satu kalimat. Contoh: seorang anak yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia. Premis tersebut merupakan premis dari novel Harry Potter. Kekuatan premis mampu menggambarkan novel yang tebal hanya dalam satu kalimat saja. Di dalam sebuah premis terkandung unsur-unsur, seperti tokoh, tantangan, tujuan tokoh, dan resolusi.
Sangat menarik tentunya untuk kita bisa memulai dan mencoba dari apa yang sudah kita pahami dan membuat suatu karya berupa cerita fiksi yang sesuai dengan kaidah dan trik-trik dalam menulis yang benar-benar dikuasai.
Komentar
Posting Komentar