Kaidah Pantun

 


 Resume ke-13 KBMN Gelombang ke-28

 Moderator      : Dail Ma'ruf, M.Pd

 Narasumber  :  Miftahul Hadi, S.Pd

Tema                :  Kaidah Pantun


Alhamdulillah malam ini sudah memasuki pertemuan ke-13 KBMN Gelombang ke-28 yang menarik dalam KBMN  malam ini adalah narasumber akan memaparkan tentang Kaidah Pantun, tentunya hal ini akan menjadi inspirasi baru bagi para penulis yang suka  pantun.

KBMN tepat dimulai pukul 19.00 yang diawali dengan doa bersama dibuka oleh moderator yang juga seorang ustadz yaitu Pak Da'il Ma'ruf,  yang biasa dipanggil Pa Damar . Selanjutnya Pak Damar dan Mas  Mif  (narasumber ) mengawali dengan berbalas pantun.

Dalam paparannya nara sumber mengutip pendapat dari Renward Branstetter yang dinukil dari Pendapat Tusiran Suseno dalam bukunya Mari Berpantun yang diterbitkan oleh Yayasan Panggung Melayu Jakarta tahun 2006 yaitu berasal dari kata "pan" yang merujuk kepada kata sopan, dan kata "tun" yang merujuk kata santun, dan kata "tun" dapat diartikan sebagai pepatah dan peribahasa (Hussain, 2009).

Terakhir beliau mengutip pendapat Alias Yunos dalam bukunya Pantun Melayu Sastera Ra'yat yang diterbitkan Penerbitan Federal Bernhard tahun 1966, bahwa pantun adalah tradisi lama yang terdiri empat baris atau rangkap, dua baris pertama disebut dengan pembayang atau sampiran, dua baris kedua sebagai maksud atau isi.

Adapun ciri-ciri pantun adalah:

✓Satu bait terdiri atas empat baris

✓Satu baris terdiri dari empat sampai lima kata

✓Satu baris terdiri dari delapan sampai dua belas kata

✓Bersajak a-b-a-b

✓Baris pertama disebut pembayan atau sampiran

Baris kedua  disebut isi atau maksud

Agar mudah membuat pantun hal yang perlu kita kuasai adalah memahami kaidah/ciri pantun,  menguasai perbendaharaan kata, menulis isi pantun, dan terakhir adalah menulis sampiran pantun.

Walaupun pantun lekat dengan suku Melayu atau pun Betawi, tetapi di berbagai daerah pantun memiliki istilah masing-masing. Daerah Tapanuli disebut ende-ende, di Jawa Tengah dikenal dengan parikan, Jawa Barat dengan paparikan.

Kegunaan pantun itu ternyata banyak sekali. Selain untuk komunikasi sehari-hari pada zaman dahulu. Pantun bisa juga digunakan untuk mengawali sambutan pidato. Bisa juga untuk lirik lagu, perkenalan, atau pun dakwah bisa juga disisipi pantun.

Tantangan membuat pantun menjadi seru  pada KBMN malam ini. Ditambah sedikit motivasi dari Omjay bagi peserta yang pandai membuat pantun dengan tema yang diberikan oleh narasumber yaitu bubur dan jus jambu. Jadi semacam workshop lah kali ini, selain teori juga langsung praktik.

Pemaparan materi malam ini juga sangat bermanfaat dan menambah ilmu bagi kita, simak pemaparan beliau berikut ini tentang fungsi dan kegunaan pantun : 


Beberapa contoh pantun sebagai berikut yang berasal dari daerah :

Di Sunda, pantun dikenal dengan istilah paparikan (Suseno, 2006)

Contoh :

            🌼Sing getol nginum jajamu,

            🌼Ambeh jadi kuat urat,

            🌼Sing getol maengan ilmu,

            🌼Gunana Dunya akhirat.

Artinya :

            Rajinlah minum jamu,

            Agar kuatlah urat,

            Rajinlah tuntut ilmu,

            Bagi dunia akhirat.

Pantun itu sendiri berasal dari kata Pantun berasal dari akar kata “TUN” yang bermakna “baris” atau “deret”. Asal kata Pantun dalam masyarakat Melayu-Minangkabau diartikan sebagai “Panutun”, oleh masyarakat Riau disebut dengan “Tunjuk Ajar” yang berkaitan dengan etika (Mu’jizah, 2019)

SelSyair, hampir sama seperti pantun. Terdiri atas empat baris. 

Memiliki sajak a-a-a-a. 

Baris satu sampai empat memiliki hubungan/saling berkaitan.

Membuat pantun itu mudah, sangaaatt mudah
Semakin kita memiliki perbendaharaan kata dengan bunyi akhir sama, maka akan semakin memudahkan dalam membuat pantun
(Ini trik pertama)
Trik berikutnya, Jika membuat pantun, susunlah baris ketiga dan keempat terlebih dahulu. Baru yang terakhir, susun baris pertama dan kedua.

Demikian resume dari pertemuan malam ini semoga bermanfaat dan menginspirasi bagi kita sebagai penulis pemula.

Salam sehat,







Komentar

Postingan populer dari blog ini

jelajah_gali potensi_ukir presatsi

Writer's Block solution

Intelektualitas Menulis buku